6 Bagian Tubuh yang Sebaiknya Tidak Anda Sentuh dengan Tangan


Ketahuilah, sesungguhnya ada beberapa anggota tubuh yang sebaiknya perlu dihindari sentuhan tangan. Berikut di antaranya:

1. Lubang telinga

Sebaiknya hindari memasukkan jari tangan atau benda apapun ke dalam lubang telinga Anda. Memasukkan benda apapun ke dalam lubang telinga dapat merusak dan mengiritasi lapisan kulit di dalam lubang telinga. Selain itu jika terdapat kotoran telinga maka dapat terdorong ke dalam dan justru dapat menyumbat lubang telinga Anda.

2. Wajah

Sebaiknya batasi memegang wajah Anda hanya ketika mencuci muka atau mengaplikasikan produk wajah. Selebihnya hindari memegang wajah Anda. Ketika Anda memegang wajah tanpa mencuci tangan, tangan Anda yang kotor dan penuh bakteri dapat meningkatkan risiko infeksi dan timbulnya jerawat di wajah.

3. Bokong

Anus mengandung bakteria yang dapat menyebabkan infeksi. Setelah menyeka atau memegang bokong sebaiknya langsung mencuci tangan Anda sebelum memegang benda atau bagian tubuh Anda lainnya.

4. Mata

Selain saat memasang lensa kontak atau sedang membersihkan debu dari mata Anda, sebaiknya hindari memegang atau mengucek - ucek mata Anda. Jika Anda merasakan mata Anda gatal kering atau lensa kontak Anda terasa tidak nyaman, sebaiknya hindari memegang dengan tangan Anda karena justru dapat menyebabkan penyebaran bakteri. Sebaiknya berkonsultasilah secara langsung ke dokter spesialis mata jika Anda mengalami keluhan.

5. Mulut

Terdapat sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Applied Microbiology yang dilakukan pada para pekerja. Disebutkan bahwa rata - rata pekerja memasukkan tangan atau memegang sekitaran mulut sekitar 24 kali per jam ketika mereka sedang bosan di tempat kerja. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa 3/4 kuman di mulut yang dites berasal dari tangan.

6. Lubang hidung

Hentikan kebiasaan mengupil. Berdasarkan studi yang terdapat di jurnal Infection Control and Hospital Epidemiology pada tahun 2006, orang yang suka mengupil berisiko 51% lebih tinggi mengalami infeksi bakteri Staphylococcus Aureus.