Percakapanku dengan Orang Ekuador: “Namanya Ad-Dajjal …”


IA berasal dari Ekuador, sering bertanya tentang agama Allah. “Mengapa banyak orang yang menyenangi Nabi Muhammad,” tanyanya. “Nabimu itu tidak memiliki keajaiban seperti Yesus”, “Apakah engkau memercayai Yesus”, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya…”

Alhamdulillah, bisikku pelan, semoga Allah karuniakan hidayah untuknya. Paling tidak, dia telah tertarik untuk bertanya karena ada sesuatu yang mengganjal hatinya,sehingga menimbulkan tanya.

Maka… sekelumit,jawabanku untuknya(walau tak semua kutulis).

Kami orang Muslim,mengakui Nabi Isa Alaihissalam,yang kamu menyebutnya Yesus. Karena beliau ditakdirkan memiliki keajaibain luar biasa, bisa menghidupkan orang mati, yang buta dapat melihat, dapat mendatangkan makanan, dan sebagainya.

Begitu juga dengan Nabi kami Musa Alaihissalam, juga bisa menghidupkan orang mati, membelah laut, dan dikaruniakan mukjijat yang sangat luar biasa.

Kedua Nabi Allah itu, menjadikan para Nasrani menyatakan bahwa Isa Alaihissalam adalah Tuhan, padahal beliau yang mulia adalah pembawa pesan dari Allah, untuk ummat. Dan Nabi Mulia Musa Alaihissalam juga pembawa pesan dari Allah, dan dijadikan sebagai sejarah awal dari kaum Yahudi, dan menuhankan Nabi Ujair sebagai penyelamat mereka.

“Sekarang… Akan tiba, suatu saat yang melebihi kekuatan itu, apakah engkau akan beralih agama?” tanyaku, tanpa menyudutnya.

“Maksudmu?” tanya nya lagi.

“Kekuatan itu bernama AD-DAJJAL, pernah kah kaum Nasrani mendengar hal ini?”

Dia menggelengkan kepala.

“Kaum Muslim memercayainya. Sangat kuat…” kataku, mulai berapi. “Dapat menghidupkan orang mati, apa yang digenggamnya dapat menjadi uang, emas atau perak, dapat mendatangkan hujan, dapat memberi kekayaan dan kekuatan kekuatan lainnya.

“Barang siapa yang mengikutinya… maka dia syirik, ‘Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar’,” (QS. An Nisa’ : 48).

“Semoga Allah melindungi kita dari fitnah dunia, fitnah Dajjal, ajarkan ia ilmu Allah yang kuat untuk generasi berikutnya, agar kelak bertemu di suatu tempat terindah, surga-Nya, Aamiin Ya Robbal`alamiin.”