4 Tips Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol Pada Anak



Memiliki seorang bayi sudah pasti menjadi hal yang menyenangkan dan membuat kita bahagia, hanya saja ada kalanya anda akan dibuat kerepotan saat harus dihadapkan pada masalah untuk menyingkirkan kebiasaan-kebiasaan mereka yang bisa mengganggu kesehatannya. Misalnya saja, kebisaan menghisap jempol.

Bayi dan balita mulai menghisap jari-jari mereka sebagai alat untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka. Beberapa bayi melakukan ini disaat gusi mereka dirasa gatal dikarenakan mulai tumbuhnya gigi baru, sehingga mereka memerlukan sesuatu yang sekurang-kurangnya dapat mengurangi rasa gatal yang mereka alami.

Sebagian besar orang tua mungkin beranggapan perilaku anak menghisap jempolnya sekedar tindakan untuk bermain-main saja dan tidak akan menjadi sebuah kebiasaan. Namun faktanya, perilaku menghisap jari pada anak dapat menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan terus-menerus.

Perilaku menghisap jempol merupakan perilaku refleks survival yang sudah dilakukan anak sejak usianya 15 minggu saat berada didalam rahim ibunya. Meskipun sebagian besar anak-anak akan berhenti menghisap jarinya diusia 2 hingga 3 tahun, namun nyatanya, ada sebagian anak yang yang masih menghisap jari-jarinya hingga usia 7 tahun.

Jika sudah begini, beberapa kekhawatiran yang mungkin terjadi adalah resiko penyebaran kuman dari tangan ke mulut anak yang akan jauh lebih besar, sebab ketika anak menghisap jarinya, mereka akan cenderung mengabaikan kebersihan tangannya. Selain itu, kerugian lain yang akan terjadi pada anak yang memiliki kebiasaan menghisap jarinya hingga usia kanak-kanak, akan mengganggu keselarasan gigi dan bahan meningkatkan kemungkinanan gigi berlubang pada si anak itu sendiri. Untuk itulah, sebagai orangtua, sudah menjadi tugas anda menjaga dan menjauhkan anak dari bahaya dan segala ancaman.
Berikut ada 4 Tips Menghilangkan Kebiasaan Menghisap Jempol Pada Anak

1. Mulailah Sejak Usa Dini

Menghentikan kebiasaan menghisap jempol pada bayi akan lebih baik dilakukan sedini mungkin. Seiring bertambahnya usia anak sudah memiliki pemikiran dan pendiriannya sendiri akan apa yang dipilihnya. Usia bayi ketika ia mulai menghisap jempol adalah setelah 18 bulan, diusia ini bayi mulai mengenal benda dan memegang mainan, jempollah yang menjadi objek mereka, dan untuk bisa menggantikannya akan lebih baik digantikan dengan objek lain, seperti mengalihkannya pada mainan yang higienis dan aman tentunya.

2. Alihkan Kebiasaannya

Ketika anda mendapati si kecil tengah menghisap jempolnya, cobalah alihkan perhatiannya dengan kegiatan yang mengharuskannya menggunakan kedua tangannya. Seperti misalkan, berikan boneka kemudian pinta ia memeluk dengan kedua tangannya atau dengan aktivitas lain yang memungkinkan kedua tangannya beraktivitas, sehingga jempolnya tidak terus-terusan ia hisap.

3. Jangan Menegur atau Memarahinya

Ketika anda menemukan kebiasaan ini menjadi kebiasaan anak, jangan sesekali memarahinya. Berpura-puralah tidak melihat apa yang dilakukan anak, kemudian lakukan pengalihan. Tindakan memarahi atau mengeluarkan jari-jari secara paksa dari mulutnya, hanya akan membuatnya merasa kuat dan melakukan hal tersebut lebih parah, karena pada dasarnya, ketika anak dicegah melakukan sesuatu, kecenderungan mereka untuk melakukannya lebih parah akan semakin tinggi.

4. Bagian Dari Stres yang Timbul Pada Anak

Anak-anak yang mengalami tekanan lingkungan yang tinggi, mengalami kesulitan perkembangan atau masalah sosial dilingkungannya akan cenderung lebih sering menghisap jempol. Untuk itu, cari penyebab yang membuatnya mengalami stres dan tertekan. Jika hal ini terjadi pada usia yang lebih tua, maka atur jadwal tidurnya menjadi lebih awal, buat jadwal kegiatan sehari-harinya menjadi lebih sedikit atau periksakan ke dokter

Kebiasaan anak menghisapi jempolnya terus-menerus mungkin saja bisa menimbulkan keluhan penyakit dikemudian hari. Hal ini dikarenakan potensi kuman yang berpindah dari tangan ke mulutnya kan semakin besar. Untuk itu, segera hentikan kebiasaan anak dari menghisapi jempol.