Wanita-wanita Dungu!


WANITA-wanita yang sekedar tahu perkembangan bisnis, tetapi perkembangan anak tidak digubris, bahkan menyusui anak enggan karena bukit sejajarnya takut kehilangan mistis, menganggap bukit sejajar itu salah satu alat pemanis untuk memikat rekanan bisnis. Tragis!

Wanita-wanita yang lebih suka berdandan, lalu mahir bergosip artis saat arisan, sedangkan latah baca Al-Qur’an, anak dan suami diabaikan, tidak bisa memasak dianggap kewajaran, saat ditegur cari alasan bahwa tugas suami itu menerima segala kekurangan. Keterlaluan!

Wanita-wanita yang gemar marah-marah, saat gaji bulanan telat tercurah, padahal suami telah bersusah payah, dahulu sebelum menikah berjanji untuk siap jika hidup susah, nyatanya ketika rezeki tengah diuji oleh Allah, malah menghardik suami dengan serapah. Musibah!

Wanita-wanita yang malas diajak sholat malam, alasannya berpuluh macam, dari capek hingga mata baru saja terpejam, giliran nonton film sinetron tahan hingga berjam-jam, saat diminta mendongeng untuk anak sebelum tidur berujar; “Dongeng itu untuk perkembangan anak di abad yang silam.” Kejam!

Wanita-wanita yang lebih senang anak-anak diasuh pembantu, giliran sang anak lebih patuh pada pembantu malah menggerutu, lalu menyiksa pembantu dengan sebatang sapu, harusnya jangan jadi ibu yang tidak becus begitu sebab anak itu butuh kasih sayang seorang ibu. Benalu!