Penyebab Ketidaksuburan Perempuan


Jika Anda sulit mendapatkan momongan, Anda tidak sendiri.

Sekitar satu dari tujuh pasangan memiliki masalah ini.

Ketidaksuburan atau infertilitas sering dianggap sebagai masalah perempuan, padahal 1/3 dari kasus infertilitasdisebabkan oleh masalah pada laki-laki, seperti jumlah sperma yang sedikit.

Pada 20 – 30% kasus, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi.

Inilah pemaparan kami mengenai berbagai penyebab infertilitas yang dapat ditemukan pada perempuan.

Di bawah ini adalah penyebab infertilitas yang dapat ditemukan pada perempuan:

Faktor ‘U’ (Usia)
Memasuki usia 35 tahun, kesuburan perempuan akan menurun, 95% diantaranya bisa hamil hanya setelah melakukan hubungan intim tanpa proteksi yang teratur selama tiga tahun. Pada usia 37 tahun kesuburan akan menurun drastis sampai masuk ke masa menopause yaitu usia 40-45 tahun.

Gangguan Ovulasi
Ovulasi adalah proses dikeluarkannya sel telur dari indung telur setiap bulannya. Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh beberapa keadaan seperti sindrom ovarium polikistik dan gangguan kelenjar tiroid (hipertiroidisme atau hipotirioidisme).

Endometriosis
Sel selaput lendir rahim tumbuh di tempat yang salah, yaitu di indung telur. Kondisi ini dapat menimbulkan perlengketan atau kista di sekitar saluran telur atau organ reproduksi lainnya sehingga sel telur sulit dikeluarkan dan ditanamkan di rahim serta mengganggu pematangan folikel.

Kelainan lendir leher rahim (serviks)
Saat ovulasi lendir pada leher rahim lebih encer sehingga sperma dapat lewat dengan mudah. Bila lendir terlalu pekat, laju sperma bisa terhambat. Sedangkan bila terlalu asam, sperma akan mati.

Kelainan mulut rahim 
Normalnya mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), berhadapan dengan dinding belakang vagina, sehingga sperma bisa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan vagina dan rongga rahim. Penyimpangan posisi, seperti retrofleksi (rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat kehamilan.

Kelainan rahim
Kelainan rongga rahim karena perlengketan, miom, atau polip, peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, bisa mengganggu transportasi sperma. Kalau pun hami, dapat terjadi persalinan prematur.

Faktor lain
Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuburan adalah berat badan berlebih atau obesitas, infeksi menular seksual seperti chlamydia (dapat merusak tuba falopii), merokok, pajanan terhadap pestisida, serta stress. Gaya hidup serba cepat, kompetitif, dan penuh stres ikut menyebabkan infertilitas, yaitu sebesar 15-20 persen.