HUKUMAN mati tanpa pengadilan seorang pria Muslim di negara bagian Uttar Pradesh di India, dihukum mati karena diduga telah mengonsumsi daging sapi bulan lalu, diikuti pembunuhan dua Muslim lainnya di Himachal Pradesh dan Kashmir dengan alasan yang sama, bisa dikatakan suatu yang tak masuk akal di dunia ini. Rumor daging sapi telah memicu kekhawatiran Muslim, karena sayap kanan organisasi Hindu di negeri Taj Mahal itu telah membayar untuk darah mereka.
“Anda bisa mengerti apa yang ada di pikiran mereka. Tanpa malu atau menyesal mereka mendukung orang yang telah menyerang umat Islam hanya karena daging sapi,” Mukesh Kumar, seorang analis media Hindu yang menentang kelompok radikal Hindu.
“Saya merasa bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk melawan kekuatan-kekuatan tertenu, bahwa kami tidak bisa hidup lagi dalam masyarakat beradab, terlepas dari keyakinan agama mereka, kami memiliki hak untuk hidup dalam kedamaian,” jelasnya.
Manohar Lal Khattar, Menteri Kepala negara bagian Haryana, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa umat Islam bisa hidup di negara ini, akan tetapi harus tunduk mematuhi untuk tidak makan daging sapi.
Dalam salah satu liputan edisi terbaru dari Panchjanya, publikasi berkala atau penyambung lidah sayap kanan Hindu, mereka mengekspresikan pandangan resmi organisasi tersebut yang telah merusak akhlaq umat muslim hanya karena mengonsumsi daging sapi.
Sang penulis menyatakan bahwa Veda (teks-teks suci kuno Hindu) memerintahkan pembunuhan bagi orang berdosa yang menyembelih sapi.
Artikel berjudul ‘Sisi lain dari Kerusakan’ itu, dengan jelas menyatakan bahwa perintah Veda untuk membunuh orang-orang berdosa yang menyembelih dan membantai sapi, adalah masalah yang sangat penting bagi kebanyakan orang Hindu, seperti masalah hidup dan mati bagi mereka.
“Sekolah Madrasah dan pemimpin Muslim di negara tersebut mengajarkan umat Islam untuk mengabaikan dan membenci budaya India dan tradisinya. Karena mereka mengkhawatirkan akhlaq umat Muslim akan menjadi rusak di bawah pengaruh ajaran Hindu hanya karena menyembelih sapi,” artikel itu menjelaskan lebih lanjut. Artikel ini menunjukkan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.
Retorika yang sama diulang oleh beberapa anggota parlemen yang mewakili Partai Bharatiya (BJP) yang berkuasa di parlemen.
Anggota Parlemen seperti Sakshi Maharaj, dikenal karena komentar kontroversialnya yang menyasar umat Muslim, bahkan menuntut hukuman mati bagi penyembelih sapi.
Di sana, siapapun bisa melihat bagaimana orang-orang dan organisasi yang terkait dengan partai yang berkuasa meneror masyarakat minoritas di India. hal itu terasa oleh seorang Muslim yang tinggal dekat dengan Dadri seorang muslim yang meninggal karena digantung oleh massa.