Infeksi cacing lebih banyak dilakukan lewat makanan dan tangan yang tak dijaga kebersihannya, bukan lewat kecoa secara langsung. Hal tersebut terjadi jikalau memang kecoa habis melewati septic tank. Adapun jenis cacing pencernaan adalah cacing kremi, cacing perut, cacing tambang dan sebagainya. Sedang cacing yang katanya bisa masuk ke dalam kulit manusia memang ada, gejala tersebut dinamakan Creeping eruption, yaitu kelainan kulit yang merupakan peradangan berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dan progresif, disebabkan oleh invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan kucing.
Faktor resiko utama bagi penyakit ini adalah kontak dengan tanah lembab atau berpasir, yang telah terkontaminasi dengan feces anjing atau kucing. Masuknya telur ke dalam kulit biasanya disertai dengan rasa gatal dan panas. Mula-mula akan terbentuk papul, kemudian diikuti bentuk yang khas, yakni lesi berbentuk linear atau berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2-3 mm, dan berwarna kemerahan. Selanjutnya papul merah ini akan menjalar seperti benang berkelok-kelok, menimbul dan membentuk terowongan, mencapai panjang beberapa sentimeter. Rasa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari. Infeksi biasanya menyerang kaki, tangan, anus, bokong dan paha. Anak yang main di tanah tidak memakai sendal bisa menjadi salah satu faktor resiko.
Mengenai adanya cacing di dalam perut kecoa masih diteliti kebenarannya sampai saat ini. Yang terpenting untuk mencegahnya adalah selalu menjaga kebersihan tangan sebelum makan dan menjaga makanan yang akan kita konsumsi juga bersih.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.