Batu ginjal merupakan massa keras yang terbentuk dari pengendapan kristal yang ada di urin. Terapi yang diberikan bagi penderita batu ginjal perlu disesuaikan dengan ukuran batu yang terbentuk.
Untuk kasus batu ginjal yang berukuran 4 mm atau kurang, pada sekitar 90% kasus batu dapat keluar dengan sendirinya melalui urin. Pasien perlu meningkatkan asupan minumnya, menjadi 2-3 liter/hari, untuk mempercepat proses pengeluaran batu tersebut.
Observasi proses pengeluaran batu melalui urin dapat dilakukan selama 30 hari, untuk melihat apakah batu dapat keluar dengan sendirinya sebelum diputuskan untuk dilakukan intervensi bedah.
Terkadang beberapa obat-obatan dapat diresepkan oleh dokter untuk mempercepat pengeluaran batu ginjal yang berukuran kecil, seperti obat-obatan golongan calcium channel blocker atau golongan alpha blockers.
Disamping itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit akibat sumbatan batu ginjal, antara lain dengan memberikan suntikan NSAID atau obat golongan opioid intravena di rumah sakit. Pemberian obat penghilang rasa sakit melalui mulut (oral) hanya efektif untuk menghilangkan rasa sakit yang tidak terlalu berat.
Namun, untuk batu yang berukuran lebih dari 6 mm perlu dilakukan intervensi lebih lanjut untuk mencegah komplikasi yang lebih berat. Tindakan-tindakan pengeluaran batu dapat dilakukan tanpa pembedahan, yaitu dengan ESWL (menggunakan getaran gelombang untuk memecahkan batu ginjal dalam tubuh), atau dengan tindakan pembedahan.
Tindakan ESWL merupakan tindakan yang tergolong aman karena bukan merupakan tindakan yang melibatkan pembedaha, dilakukan dari luar tubuh.
Pengobatan yang tidak tepat dan tidak segera terhadap kasus batu ginjal hanya akan menghambat pengeluaran batu tersebut dari dalam dalam tubuh Anda dan menimbulkan sumbatan lebih lanjut terhadap aliran urin di saluran kemih.
Lebih lanjut, batu tersebut dapat terinfeksi dan menimbulkan komplikasi yang lebih berbahaya bahkan hingga penurunan fungsi ginjal. Untuk itu, kami sarankan Anda berkonsultasi dan mendiskusikan kondisi kesehatan Anda dengan dokter spesialis urologi Anda. Dengan demikian dapat diketahui kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh, besarnya batu dan pilihan terapi yang paling tepat untuk kondisi Anda.
Kurangnya asupan cairan dan kurang aktivitas juga merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya batu (tanpa melihat jenisnya), sehingga sangat disarankan untuk meningkatkan asupan cairan hingga 2-3 liter/hari dan melakukan aktivitas fisik rutin dan teratur. Namun bukan berarti jika Anda banyak minum air dapat secara pasti mencegah batu ginjal, karena pembentukan batu ginjal berdasarkan banyak faktor, yang salah satunya adalah pola makan.