Efek Buruk Kurang Tidur



Tidur merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Tanpa disadari, tidur memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh kita. Kebutuhan waktu tidur setiap orang berbeda-beda. Semakin bertambah usia seseorang, maka semakin singkat waktu yang dibutuhkannya untuk tidur.

Berikut ini merupakan kisaran kebutuhan lama tidur seseorang menurut golongan usianya dalam satu hari :
- Bayi yang baru lahir : 18 – 23 jam
- Bayi : 15-18 jam
- Usia 2 tahun : 13 jam
- Usia 5-6 tahun : 12 jam
- Usia 10 tahun :10 jam
- Usia dewasa : 6-9 jam

Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dengan adanya tuntutan jam kerja yang tinggi, tumpukan pekerjaan sehari-hari, stres, kemacetan di jalan raya, dan lain sebagainya menyebabkan sebagian besar orang usia produktif tidak dapat memenuhi kebutuhan tidurnya selama ± 6-9 jam/hari.

Demikian pula halnya dengan anak usia sekolah. Saat ini mereka pun sudah mengalami kesulitan untuk mendapatkan kesempatan tidur siang ataupun tidur selama ± 10 jam/hari karena padatnya jadwal sekolah dan padatnya jadwal kursus lain di luar sekolah.
Masalah kurangnya waktu tidur tidak akan memberikan efek yang buruk jika hanya berlangsung sementara. Namun jika hal tersebut terus berulang dan berlangsung untuk waktu yang lama, maka kurangnya waktu tidur dapat mengakibatkan beberapa masalah serius antara lain :

1. Menimbulkan gangguan konsentrasi dan daya ingat
Saat seseorang mengalami kurang tidur, maka otak akan bekerja lebih keras untuk melawan efek dari kurang tidur. Akibatnya, otak menjadi kurang efektif untuk menjalankan fungsinya yang lain yang ditandai dengan terjadinya penurunan konsentrasi dan daya ingat. Hal tersebut dapat mengganggu produktifitas kerja seseorang dan dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja ataupun kecelakaan lalu lintas.

The American Academy of Sleep Medicine melaporkan bahwa 1 dari 5 kecelakaan motor terkait dengan pengemudi yang terlalu lelah, dengan 80.000 pengemudi tertidur saat sedang berkendara setiap harinya dan 250.00 kecelakaan setiap tahunnya terjadi akibat supir yang tertidur. Karena itu dianjurkan agar para pengemudi beristirahat sejenak selama 15-20 menit ketika sudah timbul perasaan mengantuk saat berkendara.

2. Menurunkan daya tahan tubuh
Kurang tidur menyebabkan seseorang menjadi lebih rawan terkena flu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh dr.Michael Irwin dari University of California, didapatkan bahwa pada kelompok peserta penelitian (usia 21-55 tahun) yang tidur malam kurang dari 7 jam menjadi lebih rawan terhadap penyakit flu sebesar 3 kali lipat dibandingkan kelompok peserta penelitian yang tidur maalm selama 8 jam atau lebih.

3. Meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 terhadap lebih dari 1400 partisipan menunjukkan bahwa partisipan yang terbiasa tidur dengan waktu yang lebih singkat cenderung akan mengalami diabetes melitus tipe 2 dikemudian hari jika dibandingkan partisipan yang tidur dengan jumlah cukup. Namun demikan, alasan sebab dan akibat diantaranya masih belum dipahami sepenuhnya.

4. Mengganggu proses penyembuhan luka
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 terhadap sekelompok tikus menunjukkan bahwa kelompok tikus dengan waktu tidur REM (Rapid Eye Movement) yang kurang selama 5 hari akan kehilangan kemampuannya dalam proses penyembuhan luka dibandingkan kelompok tikus yang mendapatkan cukup tidur. Disamping itu, penelitian lain yang dilakukan oleh Gumustekin, dkk pada tahun 2004 menunjukkan bahwa kurangnya waktu tidur akan menghalangi proses penyembuhan luka bakar pada tikus.

5. Meningkatkan risiko sakit jantung pada lansia.
Hal tersebut telah dinyatakan dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jichi medical University di Jepang. Menurut penelitian tersebut dinyatakan bahwa kelompok yang tidur lebih pendek mengalami 4,4 kali risko mengalami kardiovaskular (stroke dan serangan jantung daripada mereka yang tidur lebih lama.

6. Memicu terjadinya gangguan perilaku pada anak
Sebuah penelitian dari finlandia menemukan bahwa anak–anak dengan rata-rata tidur kurang dari 7,7 jam/hari memiliki tingkat hiperaktif yang lebih tinggi dan mereka juga memiliki gejala-gejala ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) yang lebih tinggi.

7. Meningkatkan berat badan
Kurangnya waktu tidur akan menimbulkan gangguan pada hormon dalam tubuh, yaitu hormon leptin dan ghrelin. Hormon leptin berperan untuk menimbulkan sensasi rasa kenyang, dan hormon ghrelin berperan untuk memicu timbulnya nafsu makan. Ketika seseorang kurang tidur, maka kadar hormon leptin akan menurun dan hormon grelin akan meningkat. Akibatnya, tubuh akan terus merasa lapar dan ingin mengkonsumsi lebih banyak makanan sehingga menyebabkan peningkatan berat badan.

Begitu banyak bukti yang telah menunjukkan efek negatif dari kurang tidur, karena itu cukupilah jumlah tidur anda setiap harinya. Tidur dalam jumlah cukup setiap harinya akan membuat anda tampil lebih segar dan bersemangat keesokan harinya. Namun demikian, anda juga perlu menghindari tidur yang terlalu lama karena tidur yang berlebihan pun dapat berakibat buruk terhadap kesehatan.

Karena itu biasakanlah untuk tidur teratur dengan jumlah yang cukup. Waktu tidur dan bangun yang teratur setiap harinya akan membantu tubuh anda membuat pola tidur bangun dengan pola yang sehat.