Marahnya Ia Bukan Karena Benci



Tak ada rasa kesal dalam hatinya yang tercurah
Tak nampak muram parasnya tatkala lelah
Manis rona wajahnya saat tersenyum sumringah
Lembut tutur katanya dalam balutan indah

Marah…tak ada dalam prinsip hidupnya
Kasih… selalu tercurah dalam kehangatannya
Rindu… nampak jelas dalam tatapnya
Doa… selalu terselip dalam harapnya

WANITA diciptakan Allah SWT sebagai seorang ibu. Yang fitrahnya mendidik dan merawat buah hatinya. Menjaga dan mengasihi anak-anaknya. ‘Kasih sayangnya sepanjang masa’ istilah ini sangat tepat diperuntukan baginya. Setiap saat ia memikirkan Anda sebagai anaknya. Setiap detik ia berdoa untuk kebahagiaan Anda. Tapi, apa yang Anda telah lakukan untuknya?

Ketika seorang ibu marah terhadap anaknya yang melalakukan salah. Sungguh ia tak menginginkannya. Bagaimana mungkin buah hati yang ia rawat sepenuh hati, yang ia jaga lebih dari ia menjaga dirinya. Tak akan tega, ia memarahi Anda. Bukan karena tak sayang apalagi benci. Tetapi itu karena ia sangat mencintai Anda.

Lantas, apa yang Anda lakukan? Memeluknya dan meminta maaf atas kesalahan Anda atau malah sebaiknya, lebih keras memarahinya? Tanyakan pada diri Anda apa yang Anda lakukan ketika hal itu terjadi?

Wajar saja, jika seorang ibu memarahi anaknya tatkala anaknya melakukan kesalahan. Karena kewajiban orang tua khususnya ibu, yaitu mendidik anaknya. Mendidik untuk apa? Untuk keburukan, kah? Atau untuk menjadikannya anaknya memiliki berakhlak yang mulia? Tentu saja, ia menginginkan anaknya berakhlak mulia.

Memarahi Anda untuk taat kepada Allah SWT. Memarahi Anda untuk mencintai Rasulullah SWT. Memarahi Anda tuk menunaikan kewajiban sebagai seorang hamba. Memarahi Anda tuk jadikan Anda seseorang yang dicintai Rabbnya…

Ibu tak akan habis kata untuk melukiskan kemuliaanmu
Ibu tak terbatas hasratku tuk membalas semua jasamu
Ibu kau medidikku, memberi kasih dan cintamu tanpa ada jemu
Ibu ijinkan aku tuk membalas jasamu dengan mempertemukan engaku dengan Allah SWT dan Rasulullah dalam surgaNya…

Betapa dasyat dan mulianya hati seorang ibu untuk anaknya. Ia memarahi bukan karena benci, tetapi ia memarahi karena ia sangat mencintai anak-anaknya. Pahamilah!