Gambar di atas tampak seperti lukisan Starry Night karya Vincent Van Gogh. Namun berbeda dari lukisan sang maestro yang digambar dengan cat, Starry Night yang ini dibuat dari bakteri.
Lukisan tersebut merupakan karya para ahli mikrobiologi di event Agar Art. Dilansir Bored Panda (22/10), acara tersebut digelar oleh The American Society for Microbiologists.
Agar Art merupakan kompetisi karya seni dari mikroba pertama di dunia. Dalam acara bertaraf internasional ini para ahli mikrobiologi dari seluruh dunia ditantang untuk membuat karya seni dari mikroba dan kuman.
Kalau para pelukis menggunakan kain putih berbingkai sebagai kanvas, 'seniman-seniman' ini menggunakan cawan petri sebagai kanvas. Lukisan yang dihasilkan cukup variatif, menampilkan warna-warni unik yang dihasilkan oleh pigmen dari tubuh bakteri. Beberapa bahkan bisa memancarkan cahaya dalam kegelapan.
Berikut ini beberapa karya yang memenangkan posisi juara. The Great Wave Candida yang dibuat oleh Cristina Marcos terbuat dari bakteri Candida albicans, Candida glabrata, dan Candida parapsilosis.
Yeast Go Viral merupakan hasil perpaduan antara S. cerevisiae dan virus L-A. Perhatikan nuansa warna birunya yang cantik.
NYC Biome Map yang memenangkan juara kedua dibuat oleh Christine Marizzi dari bakteri Escherichia coli K12.
Sang juara pertama, Neurons karya Mehmet Berkmen Maria Pernil diciptakan dari bakteri Nesterenkonia, Deinociccus, dan Sphingomonas.
Sementara Starry Night ala Vincent Van Gogh yang paling banyak dibicarakan tersusun dari bakteri Proteus mirabilis, Acinetobacter baumanii, Enterococcus faecalis, dan Klebsiella pneumonia.
Bandingkan dengan karya aslinya yang saat ini tergantung di Museum of Modern Art, New York City.