Cara Tepat Makan Bayam



Siapa yang tidak mengenal bayam? Sayuran berupa daun berwarna hijau ini tentunya sudah akrab di lidah kita. Rasanya yang sedikit manis terasa cocok di lidah jika diolah menjadi sayur bening sebagai pelengkap menu sehari-hari.

Bagi Ibu yang memiliki anak yang pemilih terhadap makanannya, sayur bayam bisa menjadi alternatif untuk diberikan kepada si kecil supaya asupan mineral dan vitamin dari sayur-mayur dapat terpenuhi. Dengan banyaknya manfaat dari sayur bayam, tak heran jika sayuran ini menjadi favorit si kecil.

Namun ternyata, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai mengolah sayur satu ini. Pasalnya, salah pengolahannya, bisa-bisa malah merugikan kesehatan bukannya menyehatkan.

Zat Besi di Bayam

Bayam mengandung mineral penting bagi tubuh kita yaitu zat besi. Zat besi yang terkandung dalam sayur bayam berupa ion ferro. Ion ferro ini lah yang akan digunakan dan diserap oleh tubuh. Jika bayam berada di udara terbuka terlalu lama maka ion ferro ini dapat teroksidasi dan berubah menjadi ion ferri.

Ion ferri inilah yang berbahaya bagi tubuh kita. Ion ferri yang termakan sebenarnya akan dirubah kembali menjadi ion ferro oleh proses metabolisme di dalam lambung. Namun mengkonsumsi ion ferri dalam jumlah besar akan memperberat kinerja lambung dalam proses mengubahnya menjadi ferro dan dapat menimbulkan ikatan kimia yang akan mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah.

Dengan demikian, sangat disarankan memperhatikan batasan asupan bayam dalam sehari. Karena selain zat besi ion ferri yang perlu diperhatikan, ada juga zat nitrat yang bisa berbahaya kepada kesehatan tubuh manusia.

Nitrat di Bayam

Selain ion ferro, bayam juga mengandung nitrat. Nitrat ini dapat terreduksi menjadi nitrit jika terlalu lama terkena udara bebas setelah dipetik. Nitrit inilah yang bersifat racun bagi tubuh kita. Nitrit di dalam tubuh kita akan berbahaya jika sudah berikatan dengan zat bsi karena akan membentuk hemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen sehingga tubuh akan kekurangan oksigen.

Ternyata, proses oksidasi dan reduksi ini juga dapat terjadi bila pada sayur bayam dilakukan proses pemanasan ulang setelah dimasak dan bila disimpan terlalu lama setelah dipetik. Sehingga, alangkah baiknya jika kita langsung memasak bayam yang baru dipetik dan setelah dimasak langsung dimakan untuk menghindari terjadinya proses oksidasi dan reduksi tadi.

Jadi, perhatikan juga cara pengolahan makanan kita supaya hanya manfaatnya saja yang kita dapat, bukan kerugiannya.