Gorengan merupakan salah satu makanan favorit semua orang. Selain praktis dalam membuatnya, cita rasa yang ada pada gorengan juga cukup memikat apalagi dimakan selagi hangat. Namun, di balik rasa yang enak tersebut, gorengan juga bisa membahayakan kesehatan pada waktu mendatang, misalnya kolesterol tinggi, jantung, dan stroke.
Pada makanan yang digoreng terjadi perubahan kandungan nutrisi, yakni makanan akan kehilangan kandungan air dan kadar lemakNYA pun meningkat. Selain itu para pedagang gorengan di pinggir jalan sering kali menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang, sehingga berisiko pada terjadinya proses oksidasi dan hidrogenasi yang mengakibatkan hilangnya lemak tidak jenuh dan terjadinya peningkatan lemak trans.
Tapi jangan salah, bukan hanya makanan yang digoreng saja yang mengandung lemak! Makanan cepat saji dan pizza juga merupakan makanan yang sangat berpengaruh pada kesehatan lambung.
Gorengan sama sekali tidak baik bagi penderita maag, karena dengan adanya lemak, lambung akan cepat terisi tapi lebih lambat dicerna. Alhasil, seseorang akan merasa sudah kenyang padahal baru makan dalam porsi sedikit. Hal ini tentu akan membuat kerja lambung terganggu.
Tak hanya itu, gorengan juga dapat menyebabkan ulkus gaster (tukak lambung), yaitu luka yang terjadi di sekitar bagian dalam lapisan lambung atau usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Helicobacter Pylori.
Gangguan pencernaan juga dapat timbul akibat mengonsumsi gorengan. Gejalanya adalah perut atau lambung yang terasa tidak nyaman. Gangguan perut atau lambung ini bukan masalah kesehatan yang serius dan sangat umum dialami oleh banyak orang. Yang perlu diperhatikan, jika Anda mengunyah makanan dengan baik, maka makanan menjadi mudah dicerna dan dapat mengurangi masalah pada perut dan lambung.